Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Unsur Garis Pada Desain Grafis

Mengenal Unsur Garis Pada Desain Grafis – Garis merupakan salah satu unsur tata letak yang menjadi bagian penting dalam suatu desain, karena bisa menciptakan kesan tertentu yang diinginkan oleh sang pendesain untuk dikesankan dan dinilai oleh sang penglihat karya tersebut. garis merupakan rangkaian yang tersusun dari satu titik ke titik lain yang saling menyambung dengan tingkat kerapatan tertentu.Selain itu, garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu juga. Meskipun garis memiliki unsur ketebalan, namun sifat yang paling menonjol adalah dimensi panjangnya, sehingga sering disebut sebagai unsur satu dimensi. Garis juga bisa dimaknai sebagai batas limit dari suatu bidang dan warna. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasanya kita bisa mempergunakan pensil, pena, kuas dan bahkan dengan gerakan tangan kosong pun bisa dimaknai sebagai garis.

dari bentuknya garis memiliki banyak variasi, ada yang berbentuk lurus yang bersifat formal, garis lengkung untuk memberikan kesan santai dan lembut, dan garis patah (zig zag) yang terkesan kaku, juga tentunya garis tebal dan garis tipis.

menjelaskan unsur garis dalam desain grafis, baik dalam fungsi, sifat, dan bentuk

Garis bisa membawa berbagai karakter seperti elastis, kaku, dan tegas tergantung pada media, teknik, dan tempat membuatnya. Sehingga kita bisa bebas mengeksploitasi berbagai kreasi garis untuk menambah nilai artistik pada karya sebuah desain. Pada penyusunan tata letak, garis juga bisa digunakan untuk beberapa fungsi-fungsi tertentu, mulai dari pembatas kolom, sebagai margin, untuk variasi atau sekadar pengisi bidang kosong.

Penggunaan garis dalam susunan tata letak sangat penting atau vital. Penggunaan garis sering dipakai pada awal proses pembentukan suatu karya desain, seperti pembuatan sketsa. Sehingga pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung nilai artistik dalam menyusun tata letak.

Di dalam teori tata letak garis memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1.Sebagai pembatas tepi bidang atau objek untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang.
2.Menciptakan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm), dan nilai arah (direction)
3.Memberikan kesan pada visual desain, seperti tegas, luwes, dinamis, dan lain-lain.

Garis dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.Garis alamiah
garis ini biasanya terbentuk sebagai garis cakrawala yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
2.Garis buatan, yang terdiri dari 2 jenis:
  Garis yang sengaja dibuat. contohnya kita bisa melihat pada gambar-gambar sketsa
  Garis yang tidak sengaja dibuat, yang timbul dan tercipta karena ada 2 bidang dengan warna yang berbeda, jadi seakan-akan sebagai garis pembatas.

Sifat/karakter garis dalam hubungannya sebagai elemen tata letak, garis memiliki kemampuan untuk membangkitkan atmosfir/suasana atau menciptakan suatu kesan tertentu yang diinginkan oleh pendesainnya atau ketika dilihat oleh penikmatnya. sehingga segala rasa yang muncul dalam proses mendesain dapat dimanifestasikan kedalam bentuk-bentuk garis yang berbeda.Beberapa jenis garis beserta kesan yang ditimbulkan diantaranya sebagai berikut:
1.Garis lurus vertikal berkesan stabil/statis, tenang, kekuatan atau kemegahan
2.Garis horizontal dapat mengungkapkan kesan tenang, dan wawasan luas.
3.Garis putus-putus dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4.Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkpakan kesan gerak, ringan, dinamis, tenang dan ragu.
5.Garis lengkung yang dapat mengunkapkan kesan luwes, lamban, irama, dan santai serta sebuah kehidupan.
6.Garis zig-zag memberi kesan gairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
7.Garis spiral memberikan kesan kelahiran atau gelombang kekuatan.

Untuk membuat garis dengan menggunakan aplikasi desain grafis, kita bisa menggunakan tool-tool yang disediakan. Sebagai contoh ketika kita menggunakan photoshop, maka kita bisa gunakan line tool. Lalu ketika kita menggunakan Adobe Illustrator kita dapat menggunakan line segment tool atau tekan "\" pada keyboard dan untuk mengatur ketebalan garis kita dapat menggunakan kotak dialog stroke di sebelah kanan. Lalu ketika kita menggunakan CorelDraw kita bisa menggunakan freehand atau F5, sedangkan untuk mengatur ketebalan garis dapat menggunakan outline pen dengan menekan F12.Sedangkan apabila ingin mengatur garis menjadi lengkung, lancip maupun lurus dapat menggunakan shape tool.

Post a Comment for "Mengenal Unsur Garis Pada Desain Grafis"