Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

15 Tanda Baca Yang Wajib Blogger Tahu

15 Tanda Baca Yang Wajib Blogger Tahu! - Bagi saya, Blogging banyak mengajarkan hal baik hal kecil atau hal besar. Sebagai blogger kita sebaiknya memilki pengetahuan yang luas tentang apapun, meskipun kita juga harus dituntun untuk bisa benar-benar memahami satu bidang ilmu tertentu agar kita bisa memfokuskaan diri pada hal tersebut. no body perfects, tidak mungkin satu orang bisa menguasai banyak ilmu dengan detil dan fokus. Pada kenyataanya orang-orang yang sukses diluar, mereka berfokus pada bidang tertentu saja. Dalam dunia blogging kita diharapkan agar bisa memproduksi tulisan yang menarik dan berkualitas. Kata berkualitas ini, salah satu satunya dalam faktor penggunaan tata bahasa, khususnya tata bahasa indonesia, apabila kita blogger yang menulis artikel dalam bahasa indonesia. Penggunaan tanda baca yang tepat adalah salah satu bagian dari bagaimana kita bisa menulis sesuai dengan penerapan Ejaan Yang Disempurkan ( EYD ), agar si pembaca dari artikel kita, bisa memaknai hasil tulisan kita, sesuai dengan makna yang ingin kita sampaikan pada tulisan tersebut. dalam artikel saya kali ini, saya sengaja ingin membahas mengenai tanda baca tersebut, karena saya sendiri pun, sering menggunakan tanda baca yang tidak tepat penggunaannya. Jadi artikel ini, sebagai noted buat diri saya sendiri juga. Berikut tanda baca yang sering kita temui pada tulisan artikel :

ada 15 jenis tanda baca dalam tata bahasa indonesia
Tanda Baca


Tanda titik ( . ) merupakan tanda yang paling banyak ada pada setiap artikel yang biasa para blogger/penulis gunakan khususnya dalam setiap paragraph. Tanda titik adalah elemen utama atau tanda utama yang harus ada pada akhir kalimat, dan tentunya kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan. Tanda titik juga digunakan dalam berbagai singkatan, seperti singkatan nama orang, gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Tanda titik biasa juga digunakan pada setiap angka/huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau daftar. Pada fungsi penulisan waktu, tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik.
Tidak semua teks bisa menggunakan tanda titik ini, ada beberapa pengecualian dalam menggunakan tanda titik ini, seperti kita tidak bisa menggunakan tanda titik untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya, apabila angka tersebut tidak menunjukan jumlah. Tidak semua tanda titik bisa digunakan dalam semua singkatan, seperti singkatan yang didalamnya terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, ataupun baik gabungan keduanya,atau bisa juga singkatan yang terdapat akronim yang sudah diterima oleh masyarakat, kita juga tidak bisa menggunakan tanda titik pada akhir kata tersebut.

Tanda koma ( , ) juga merupakan tanda yang paling banyak ada dalam setiap artikel, selain tanda titik. Bahkan penggunaan tanda koma, biasanya lebih banyak dibanding dengan tanda titik dalam setiap artikel para blogger. Kenapa?, tanda koma ini banyak sekali fungsinya. Tanda koma biasanya digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Fungsi tanda koma juga biasa digunakan untuk memisahkan antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya. Selain itu, fungsi tanda koma untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga. Kemudian tanda koma digunakan untuk memisahkan antara kalimat setara yang satu dengan kalimat setara yang lain, dimana kita biasa menggunakan kata seperti : tetapi, melainkan setelah tanda koma tersebut. Lalu berikutnya, tanda koma dipakai untuk memisahkan antara anak kalimat dengan induk kalimat, ketika anak kalimatnya berada mendahului induk kalimatnya. Dalam tata cara penulisan, juga banyak ungkapan penghubung untuk menghubungkan dengan kalimat selanjutnya yang memerlukan tanda koma dibelakang ungkapan penghubung tersebut. contoh dari ungkapan penghubung diantaranya seperti : oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, dan lain sebagainya. ada juga kata-kata tertentu yang memerlukan tanda koma setelah penulisannya, contohnya seperti : o, ya, wah, aduh, kasihan. Dan kata-kata tersebut biasanya berada diawal kalimat, maka setelah penulisan kata tersebut, kita bisa memberikan tanda koma setelahnya. Tanda koma juga bisa digunakan pada setiap tanda petikan langsung dari bagian lain dalam suatu kalimat. Dalam suatu kalimat yang berfungsi untuk menerangkan suatu tempat, tanda koma juga biasa digunakan di antara nama alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Pada penulisan ilmiah atau buku, tanda koma biasa digunakan untuk memisahkan bagian dibalik susunan daftar pustaka. Selain itu, tanda koma juga digunakan di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit. Tanda koma juga digunakan pada bilangan decimal atau puluhan, sebagai contoh untuk memisahkan nilai rupiah dan nilai sennya. Lalu tanda koma juga biasa digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Sama seperti tanda titik, tidak semua teks bisa menggunakan tanda koma. Tanda koma pun memiliki pengecualian penggunaan. Tanda koma tidak bisa dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika posisi anak kalimat berada setelah induk kalimat atau mengiringi induk kalimat. Lalu pada tanda petikan, tanda koma tidak bisa digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, ketika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya ( ? ) atau tanda seru ( ! ), dimana kalimat petikan langsung itu posisinya mendahului atau berada di awal bagian lain.

Tanda tanya ( ? ) digunakan pada akhir sebuah kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu baik itu sesuatu yang memang kita tidak tahu sehingga kita memerlukan jawabannya, ataupun sesuatu yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Tanda seru ( ! ) juga digunakan pada akhir kalimat, namun fungsi dari tanda seru untuk memberikan statement perintah/instruksi/seruan. Dalam sisi emosi penggunan tanda seru ini bisa mengidentifikasi suatu kondisi keseriusan atau kesungguhan, bahkan bisa merepresentasikan suatu ketidak percayaan rasa emosi yang kuat terhadap sesuatu.

Tanda petik ganda (“...” ) biasa dipakai untuk mengapit suatu kalimat dalam suatu tulisan, sebagai contoh ketika kita mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tulisan lain. Lalu ketika kita mengutip judul baik itu berupa judul artikel, judul puisi, judul syair karangan, judul suatu bab, kita bisa menggunakan tanda petik ganda juga untuk menandai judul tersebut. apabila kita termasuk blogger atau penulis yang suka menggunakan istilah-istilah asing atau bahasa asing, kita juga bisa menggunakan tanda petik ganda pada kata/kalimat asing tersebut. lalu biasanya tanda petik ganda dipakai sebagai penutup yang mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung tersebut.

Tanda titik koma ( ; ) adalah tanda baca yang fungsinya dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau memilki level yang setara. Begitu juga, dapat digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Tanda titik dua ( : ) biasanya dipakai dalam suatu akhir pernyataan bila diikuti dengan rangkaian/pemerian/perincian dari pernyataan tersebut. kemudian tanda titik dua ini biasa digunakan juga setelah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian/penjelasan. Dalam sebuah teks drama, tanda titik dua digunakan setelah kata yang menunjukan peran pelaku/nama pelaku dalam percakapan drama tersebut. pada penulisan ilmiah atau buku, biasanya tanda titik dua digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman, lalu di antara judul dan anak judul dalam suatu artikel atau karangan didalamnya. Dalam kitab suci, tanda titik dua digunakan di antara nama bab/nama surat dengan nomornya/ayatnya.
Tanda titik dua tidak bisa digunakan kalau sebuah pernyataan atau kalimat memerlukan pelengkap untuk mengakhiri kalimat atau pernyataaan tersebut.

Tanda hubung ( - ) berfungsi untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris biasanya karena space/area penulisan tidak cukup. begitu juga untuk awalan dan akhiran yang penulisannya terpisah dengan kata dasarnya dibaris yang berbeda karena keterbatasan space baris, maka memerlukan tanda hubung. Tanda hubung biasa digunakan pada unsur-unsur kata ulang. Berikutnya, dalam suatu pengejaan kata, tanda hubung digunakan untuk memisahkan masing-masing huruf dari kata tersebut. kadang kita perlu memperjelas suatu kata, agar tidak menimbulkan kesan ambigu. Kita bisa juga untuk hal tersebut memisahkan antara imbuhan dan kata dasarnya dengan menggunakan tanda hubung. Lalu berikutnya kita bisa menggunakan tanda hubung ketika ingin menyambung imbuhan baik itu berupa kata depan seperti : se, ke, di atau imbuhan yang berada di belakang kata dasar seperti: an, dengan kata dasarnya yang penulisannya membutuhkan huruf kapital. Selanjutnya, kita juga bisa menggunakan tanda hubung apabila ingin menghubungan imbuhan berupa kata depan dengan glosarium atau istilah asing.

Tanda kurung ( ( ) ) biasanya dipakai dalam suatu kalimat untuk menjelaskan atau memberikan keterangan pada suatu singkatan. Tanda kurung juga digunakan untuk memberikan suatu keterangan atau penjelasan bahwa ada bagian tertentu yang tidak termasuk dalam bagian integral topik pembahasan. Pada penulisan angka, tanda kurung dipakai untuk menjelaskan angka tersebut dalam bentuk tulisan seperti : 1 ( satu ), 2 ( dua ), dll.

Tanda garis miring ( / ) digunakan dalam kalimat untuk memberikan keterangan atau yang berarti pengganti kata tersebut. Tanda garis miring juga bisa digunakan untuk mengganti kata per. Lalu tanda garis miring juga bisa digunakan untuk mengganti nomor.

Tanda pisah ( - ) dalam suatu kalimat, berbeda fungsi dengan tanda hubung, meskipun penulisannya sama. Kalau dalam tanda hubung, penulisan tanda hubung hanya boleh satu dalam menghubungan 2 elemen. Kalau tanda pisah boleh lebih dari satu. Kemudian setiap penulisannya sebaikanya antara kata yang satu dengan yang lain, berikan jeda spasi agar tidak seperti tanda hubung pada fungsi pengulangan kata. Tanda pisah dapat digunakan untuk menyatakan suatu pikiran tambahan dalam sebuah penulisan artikel. Tanda pisah juga dipakai untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian pada bagian kalimat, agar bisa lebih jelas maknanya. Tanda pisah dapat digunakan untuk memberi makna sampai dengan. Biasanya hal tersebut bisa digunakan pada bilangan waktu atau tanggal. Kemudian kita juga bisa menggunakan tanda pisah untuk memisahkan dua lokasi/tempat seperti kota yang berarti ke atau sampai. Lalu tanda pisah juga bisa digunakan untuk menyampaikan suatu inti pokok topik pembahasan.

Tanda elipsis/ titik-titik-titik ( ... ) biasa digunakan dalam kalimat untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus. Tanda elipsis ini dipakai juga untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan. Bila bagian yang dihilangkan itu berada ditengah, maka tanda titiknya harus 3 ( tiga ). Kalau bagian yang dihilangkan itu ada diakhir kalimat, maka tanda titiknya harus 4 ( empat ). Tanda elipsis dalam artikel juga bisa memiliki makna bahwa si penulis meminta pembaca untuk mengisi sendiri kelanjutan dari kalimat tersebut.

Tanda kurung siku ( [ ] ) biasa dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata untuk mengkoreksi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Biasanya tanda kurung siku ini digunakan sebagai suatu isyarat bahwa ada kesalahan pada pernyataan/naskah asal, atau bisa juga untuk menerangkan sesuatu di luar naskah atau sisipan keterangan yang tidak terdapat dalam naskah asli/sebelumnya. Lalu ketika kita sudah memberikan tanda kurung pada suatu kalimat atau pernyataan, kemudian dalam kalimat tersebut ada hal yang perlu kita tandai, kita bisa menggunakan tanda kurung siku ini untuk menandai kalimat tersebut.

Tanda penyingkat apostrof ( ‘ ) dalam kalimat yang menggunakan tata bahasa indonesia digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata. Seperti contohnya : ‘kan >>>> ( akan ).

Tanda ulang (...2) bisa dipakai untuk mengulang kata dasar yang berfungsi untuk memberikan makna pengulangan, selain kita bisa menggunakannya dengan tanda hubung. Namun biasanya penggunaka tanda ulang ini untuk tulisan tidak resmi atau tulisan cepat seperti untuk kepentingan notula.

Sekian pembahasan mengenai tanda baca yang sering digunakan dalam membuat sebuah artikel. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat teman-teman blogger dalam menjalankan aktivitas bloggingnya. Tetap semangat nge-Blog Guys.... see you on my next articles. Bye-bye....


  • kalau ada pertanyaan, silakan tulis saja dikotak komentar dibawah, asal bukan spam dan sesuai dengan topik pembahasan.
  • the language in this article uses indonesian, if you didn't understand with my language, you can use google translate or any others translator.

Post a Comment for "15 Tanda Baca Yang Wajib Blogger Tahu"