Belajar JavaScript Part 5 – Sejarah Javascript
Belajar JavaScript Part 5 – Sejarah Javascript – Bicara mengenai Bahasa Pemprograman Javascript semuanya bermula dari sebuah tempat penelitian bernama NCSA ( National Center Of SuperComputing Application ). Di tempat tersebutlah awal dari perjalanan Bahasa Pemprograman Javascript. Tempat tersebut adalah tempat fasilitas riset yang ada pada University Of Illinois di Urbana – Champaign – Amerika Serikat untuk para peneliti di bidang computer saat itu.
Berawal dari beberapa peneliti dan bersama para mahasiswa-nya membuat sebuah browser pada tahun 1992 yang diberi nama Mosaic Browser. Mosaic browser adalah browser popular pertama yang berdasarkan spesifikasi www yang diciptakan oleh Tim Berners Lee. Beliau adalah penemu dari teknologi internet seperti HTML, protokol HTTP, penemu Web Browser pertama, penemu web server pertama, dan masih banyak lagi hal-hal yang berkenaan dengan dunia teknologi internet beliau ciptakan. Penemuannya banyak sekali yang bisa kita rasakan manfaatnya saat ini. Karena Tim Berners Lee, saat ini kita bisa surfing di dunia maya, bermain facebook, belanja online, bermain game dan lain sebagainya yang menggunakan fasilitas teknologi internet. Tim Berners-Lee adalah direktur dari sebuah organisasi/konsorsium besar di bidang teknologi internet dan website bernama W3C ( World Wide Web Consortium ). Organisasi ini adalah gabungan dari beberapa institusi yang berada di MIT ( in Cambridge, MA, USA), ERCIM ( in Sophia – Antipolis, France ), KEIO University ( near tokyo, Japan ), and Beihang University ( in Beijing, China). Organisasi ini tugasnya membuat protokol, standar, panduan dan aturan jangka panjang untuk memastikan perkembangan teknologi internet dan website untuk jangka panjang.
Kembali ke Mosaic Browser, pada saat itu Mosaic sebenarnya bukan browser pertama dan terbaik juga. Namun Mosaic menjadi Browser paling popular. Mosaic menjadi browser yang paling popular, karena pada saat itu browser Mosaic menjadi paling menarik karena bisa mendukung dan menampilkan dan tag image secara inline seperti gambar dibawah. Pada saat itu belum ada browser yang bisa menampilkan tag image secara inline, kalaupun bisa akan ditampilkan di halaman berbeda. Hal tersebut terjadi, bukan karena browser lain tidak memiliki kemampuan untuk menampilkan tag image secara inline, namun memang ketentuan atau spesifikasi yang ditetapkan oleh Tim Berners Lee tidak memperbolehkan menampilkan tag image secara inline. Mosaic browser pada saat itu melanggar ketentuan apa yang sudah Tim Berners Lee tetapkan. Silakan lihat contoh web browser pada umumnya pada tahun 1992 tersebut, dibawah gambar Mosaic browser. Browser-browser saat itu pada umumnya hanya menampilkan tag-tag HTML dasar saja.
Untuk lebih lengkap melihat bagaimana perkembangan penampilan setiap web browser pada saat itu, kita bisa kunjungi website www.evolutionoftheweb.com. Pada website tersebut sangat detil dan jelas bagaimana mengenai perkembangan terknologi internet dari awal sampai dengan sekarang.
Setelah Mosaic Browser Populer, 2 orang peneliti dari pembuat Mosaic Browser tersebut, termasuk beberapa mahasiswanya mendirikan perusahaan yang bernama Netscape Communicator dan kemudian membuat web browser bernama Netscape Navigator yang sekarang dikenal dengan Mozilla Firefox. Netscape Navigator saat itu tentunya dibuat lebih baik dari fitu-fitur yang ada pada Mosaic dan juga tidak mempedulikan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh bapak Tim Berners Lee lagi. Netscape Navigator melanggar ketentuan spesifikasi dari Tim Berners Lee saat itu sama seperti Mosaic browser. Seperti menampilkan Tag image secara inline, Tag link yang bisa berkedip, tag formatting, tag scripting, cookie, dan lain sebagainya, yang saat itu tidak diperbolehkan oleh Tim Berners Lee. Netscape Navigator memang saat itu adalah browser yang sangat menarik dan menyediakan fitur-fitur yang sangat lengkap.
Setelah beberapa waktu, Netscape Communicator ingin membuat browser Netscape Navigator menjadi lebih keren lagi dengan menambahkan inter aktivitas pada Netscape Navigator. Seperti fitur yang interaktif ketika user menginputkan data, menekan tombol dan lain sebagainnya. Sehingga Netscape Communicator merekrut seorang engineer system yang sangat hebat bernama Brendan Eich. Dia diminta oleh Netscape Communicator untuk membuat sebuah bahasa Scripting seperti Java untuk aplikasi web yang akan diterapkan pada browser Netscape Navigator. Karena pada saat itu bahasa scripting Java memang lagi populer. Akhirnya Brendan Eich membuat bahasa scripting dengan menggabungkan fitur-fitur yang ada pada bahasa Java, Scheme, dan Self yang diberi nama dengan MOCHA dalam waktu yang sangat pendek. Brendan Eich menyelesaikan bahasa Mocha tersebut hanya dalam waktu 10 hari, karena pada saat itu waktunya sangat mepet dengan waktu dirilisnya Netscape Versi 2. Kemudian Bahasa Mocha tersebut berubah nama menjadi LiveScript. Dengan alasan, software-software yang dibuat oleh Netscape Communicator pada saat itu, nama depannya selalu menggunakan keyword Live. Kemundian bahasa Livescript ini diimplementasikan pada web browser Netscape Navigator. Finally, pada saat itu Netscape Navigator akhirnya menjadi browser paling keren dan paling banyak disukai oleh orang pada umumnya.
Kepopuleran browser Netscape Navigator, membuat perusahaan Netscape Communicator memiliki ambisi untuk mengalahkan Microsoft. Sehinggan Netscape Communicator mengajak SUN Microsystem ( yang memiliki Java saat itu ) untuk mengalahkan pamor dan pangsa pasar Microsoft. Kemudian Sun Memiliki ide untuk memasukkan bahasa Java ke dalam browser Netscape Navigator untuk menggantikan bahasa Livescript. Namun Netscape Communicator tidak mau, karena bahasa Livescript sudah lebih teroptimasi dibanding Java pada aplikasi web browser. Akhirnya diputuskan bahwa nama bahasa Livescript yang diimplementasikan pada browser Netscape Navigator diganti nama dengan Javascript supaya orang-orang mengira bahwa bahasa yang digunakan pada Netscape Navigator adalah bahasa Java yang digunakan untuk web browser, padahal yang digunakan adalah Livescript yang berganti nama menjadi Javascript. Jadi keputusan pergantian nama tersebut, hanya karena pertimbangan marketing saja. Namun untuk licensed nama untuk Javascript tetap dipegang oleh Sun dan hanya boleh digunakan pada browser Netscape Navigator saja. Sampai saat ini licensed untuk Javascript sebenarnya masih dipegang oleh Sun, namun karena Sun sudah dibeli oleh Oracle, maka licensed Javascript menjadi milik Oracle.
Melihat kerja sama antara Netscape Communicator dengan SUN, Microsoft pun tidak mau kalah. Karena pada saat itu Microsoft juga lagi gencar-gencarnya mengembangkan browser Internet Explorer. Akhirnya Microsoft melakukan Reverse Engineering terhadap Javascript, seperti Mencotek bahasa Javascript tersebut untuk dibuat ulang untuk kepentingan Microsoft dengan nama Jscript.
Setelah itu Netscape Communicator menjadi panik, karena takut kedepannya bahasa Jscript ini yang nantinya akan dijadikan bahasa standar untuk aplikasi web browser. Bagaimanapun Microsoft adalah perusahaan yang skalanya lebih besar dibanding dengan Netscape Communicator. Akhirnya Netscape Communicator mencoba menstandarkan bahasa Javascript tersebut melalui W3C. Seperti penjelasan di atas W3C adalah sebuah konsorsium besar untuk membuat aturan dan standar dalam bidang Teknologi Internet. Permintaan untuk menstandarkan bahasa Javacript melalui W3C tersebut ditolak, dengan alasan yang tidak jelas. Kalau kita melihat sejarah dibuatnya browser Mosaic dan Netscape Navigator, ada kemungkinan karena Tim Berners Lee punya sentimen masa lalu. Dimana kita tahu bahwa baik pembuatan browser Mosaic dan Netscape Navigator selalu tidak mematuhi aturan standar yang dibuat oleh Tim Berners Lee selaku orang yang memiliki kendali dan wewenang terhadap peraturan dalam teknologi internet.
Netscape Communicator tidak berhenti sampai di penolakan tersebut. Sampai akhirnya Netscape Communicator tetap mencari untuk menemukan ISO ( International Standar ) untuk menstandarkan Javascript tersebut. akhirnya usaha dari Netscape Communicator berbuah hasil, dengan menemukan ECMA ( European Computer Manufactures Association ) yang mau membuatkan standar untuk Javascript. Finally tahun 1996, Javascript pertama kali didaftarkan untuk distandarisasikan supaya browser-browser lain bisa menggunakan bahasa scripting berdasarkan Javascript.
Pada saat proses pertama kali Javascript didaftarkan, ada yang menarik. Karena nama Javascript licensed-nya masih dipegang oleh SUN. Maka saat didaftarkan tidak bisa menggunakan nama Javascript. Akhirnya diputuskan bahwa nama Javascript diubah menjadi ECMAScript agar bisa distandarkan atau dibuat Hak Patennya. Namanya terkesan aneh, bahkan si engineer pembuat asli bahasa Javascript tersebut, Brendah Eich tidak menyukai nama ECMAScript. Namun itu adalah keputusan akhir yang harus di ambil untuk membuat standar bahasa Javascript tersebut.
Berlalunya waktu banyak yang mengira bahasa ECMAScript, Javascript dan Jscript adalah bahasa yang berbeda. padahal ketiganya adalah bahasa pemprograman yang sama, kalau kita melihat dari sejarah Javascript dari awal seperti yang sudah dijelaskan di atas. Seharusnya saat ini kita menyebut Javascript itu adalah ECMAScript, namun karena sudah terlanjur orang mengenal dan nyaman menyebut bahasa scripting tersebut adalah Javascript, tidak akan ada yang bisa melawan kebiasaan orang pada umumnya. Seperti orang indonesia hampir yang menyebut semua air mineral menjadi Aqua. Begitu juga yang terjadi dengan Javascript.
Setelah Javascript didaftarkan tahun 1996. Akhirnya tahun 1997 bahasa ECMAScript pertama kali distandarkan dengan nama ECMAScript versi 1 ( ES1 ). Lalu berkembang pada tahun 1998 dengan menjadi ECMAScript versi 2 ( ES2 ) dan distandarkan lagi pada tahun tersebut juga. Kemudian tahun 1999 ECMAScript dikembangkan dan ditambahkan fiturnya lagi agar bisa digunakan oleh berbagai browser, lalu diluncurkan ECMAScript versi 3 ( ES3 ) pada tahun tersebut juga sekaligus distandarkan kembali. Setelah tahun 1999, ECMAScript lama tidak ada perkembangan lagi. Kemudian sampai pada tahun 2005, keluarlah teknologi AJAX. Sejak saat itulah Javascript populer lagi, sehingga banyak teknologi baru yang bisa diterapkan dengan menggunakan Javascript. Selanjutnya pada tahun 2008 distandarkan ECMAScript versi 4 ( ES4 ), namun dianggap gagal. Karena beberapa browser tidak kompak dalam implementasinya. Sehingga projectnya dibuat ulang dengan nama ES Harmony. Dimana akhirnya browser-browser sudah kompak membuat satu standar untuk implementasi ES harmony pada masing-masing sistemnya. Selanjutnya pada tahun 2009, distandarkan kembali ECMAScript versi 5 ( ES5 ). ES5 sudah banyak menambahkan fitur-fitur yang di versi sebelumnya belum ada. ES5 distandarkan dengan 2 Jenis, yaitu : Default dan Strict. Jenis ES5 Default untuk memperbaiki ES3. Sedangkan jenis ES5 Strict adalah janis ES5 yang ditambahkan fitu-fitur baru. Pada tahun 2009 juga awal terbentuknya framework - framework Javascript seperti Jquery dan lain-lain. Saat itu kita sudah bisa membuat dan menampilkan website-website yang sangat interaktif. Perkembangan Javascript selanjutnya setelah ES5 distandarkan, berupa perbaikan-perbaikan pada ES5 tipe Strict. Kemudian tahun 2015, distandarkan ECMAScript versi 6 ( ES6 ). Lalu selanjutnya 2016, distandarkan kembali ECMAScript versi 7 ( ES7 ). Berikut ringkasan perkembangan bahasa pemprograman Javascript:
Tahun | Perkembangan |
---|---|
1997 | ES1 |
1998 | ES2 |
1999 | ES3 |
2000 - 2004 | Tidak ada perkembangan dari ES3 |
2005 | AJAX |
2008 | ES4 (Project ES4 gagal dan dibuat ulang dengan nama ES Harmony) |
2009 | ES5 ● Default ● Strict |
2015 | ES6 |
2016 | ES7 |
Post a Comment for "Belajar JavaScript Part 5 – Sejarah Javascript"
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan