Blogger Cerdas Wajib Tahu Bagaimana Membuat Paragraph Yang Baik

Blogger Cerdas Wajib Tahu Bagaimana Membuat Paragraph Yang Baik - ketika saya membuka kumpulan folder bank artikel saya. Saya membacanya kembali, Kata per-kata, kalimat-per-kalimat, paragraph per-paragraph. Berusaha untuk mengevaluasi hasil tulisan saya sendiri secara objectif, Itu adalah tujuan saya. saat itulah saya menemukan banyak kekurangan yang harus saya perbaiki, baik dari hal yang paling kecil, apalagi hal yang besar.

Seni menulis bukanlah hal yang sulit dan bukanlah hal yang mudah. Saya yakin setiap blogger ingin memproduksi artikel yang menarik dengan selalu memperhatikan aturan pada tata bahasa indonesia.

Pada proses evaluasi kali ini, saya menemukan banyak dari setiap paragraph yang ada dalam artikel saya. Seperti tidak memilki jiwa yang jelas pada tempatnya. Saya bukan orang dengan background ilmu sastra atau jurnalistik atau orang yang khusus mempelajari ilmu bahasa indonesia, meskipun Saya berbahasa Indonesia baik lisan dan tulisan dari Saya kecil. Sehingga dengan kondisi ini, saya tidak mudah mengidentifikasi apa yang salah dan apa yang kurang.

Biasanya seminggu sekali saya suka berjalan-jalan di tempat keramaian. Suatu ketika saya pergi ke satu mall, kemudian saya masuklah ke satu toko buku yang cukup terkenal. Tidak sengaja saya melintasi lorong rak buku yang memajang buku-buku pelajaran anak sekolah. Karena saya sendiri pun tidak hafal isi dari setiap lorong-lorong tersebut yang berisi rak-rak display buku yang disusun sangat rapi dan artistik. Sehingga saya berjalan pun sembarang. Sampai ketika ada satu cover buku dengan design kartun, yang menarik saya untuk mampir ke bagian tersebut. Di bagian tersebutlah saya menemukan satu buku pelajaran bahasa indonesia dan sastra untuk anak IPA dan IPS. Saya lupa, buku tersebut untuk kelas berapa, dan saya juga lupa siapa nama pengarangnya. Saya sekilas hanya membuka beberapa halaman pertama buku tersebut. Saat itulah saya menemukan istillah lama yang pastinya banyak dari kita, memang sudah mempelajari materi ini, namun hanya sekedar terori saat kita sekolah dulu. Istilah tersebut berhubungan dengan bagian tulisan berupa paragraph, yaitu deduktif dan induktif. 2 istillah itu menjawab dari satu kekurangan dan kesalahan Saya pada hasil penulisan artikel sebelumnya. Deduktif dan Induktif adalah sebuah metode bagaimana menempatkan satu gagasan pokok pada kalimat topik dan beberapa gagasan pendukung pada kalimat penjelas dalam satu paragraph.

Paragraph Deduktif menempatkan gagasan pokok yang bersifat umum pada kalimat pertama dalam paragraph. Kalimat-kalimat selanjutnya akan menjelaskan gagasan pokok tersebut yang akan dirangkai dalam satu kalimat atau lebih dalam paragraph yang sama.

Paragraph Deduktif

Contoh paragraph deduktif :

Sebelum menyetujui suatu akun menjadi akun adsense, team google melakukan review terlebih dahulu. Mereka melihat apakah konten suatu blog berkualitas atau tidak. Design blog pun menjadi pertimbangan review mereka. Bahkan umur dari akun email dan umur dari suatu blog menjadi pertimbangan review team google. Tetap semangat saja membuat konten blog menarik agar disetujui oleh team adsense google.

Paragraph Induktif kebalikan dari paragraph deduktif. Metode ini akan menempatkan gagasan pokok yang bersifat general/umum di akhir paragraph tersebut. Jadi, paragraph tersebut dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas yang sifatnya khusus untuk menjelaskan suatu materi pokok pembahasan.

Paragraph Induktif

Contoh paragraph Induktif :

Kamu harus memiliki akun email terlebih dahulu. Boleh gmail, yahoo, bing dan lain sebagainya. lalu berikutnya kamu buat sebuah blog, dan pastinya blog tersebut harus kamu isi dengan sebuah artikel. Setelah itu kamu baru bisa daftar adsense.

Menyatukan antara teori dengan apa yang mengalir pada pikiran kita untuk kita tuangkan dalam ruang kanvas blog kita, terkadang luar biasa sulit. Tapi untuk menghasilkan suatu artikel yang baik, kita juga harus bekerja keras untuk memahami rule-rule apa saja yang bisa kita jadikan pedoman untuk memperbaiki kualitas dari hasil tulisan kita.

Tidak ada salahnya, kadang kita perlu membaca kembali buku-buku tua, atau buku-buku pelajaran dari anak-anak kita, keponakan kita, atau siapapun yang masih duduk dibangku sekolah. Hal tersebut, mungkin bisa mengingatkan suatu teori yang bisa kita pakai dalam dunia blogging ini. Ingat loh.., dunia blogger tidak lepas dari sebuah pemahaman bahwa kita akan tetap bisa bertahan menjadi blogger yang cerdas hanya ketika kita memahami benar konsep learning by doing, pembelajaran yang terus menerus tanpa batas waktu, usia, fisik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.

• kalau ada pertanyaan, silakan tulis saja dikotak komentar dibawah, asal bukan spam dan sesuai dengan topik pembahasan.
• the language in this article uses indonesian, if you didn't understand with my language, you can use google translate or any others translator.

Share :